Di antara libur yang tak lebar,
engkau tersesat dalam tubuhmu
sendiri.
Laut membuahi langit dan melahirkan hujan,
bibit dan tanah bersentuhan menumbuhkan dahan,
tapi kepala kita tetap terpisah dari harapan.
Aku terbangun dari tubuhmu.
Kuingat pulang adalah pawang
bagi rindu-yang menulang, katamu.
Di ketinggian, hidupmu hanya
gusar terapung seperti mendung.
Kamu sekadar ingin ruang, guna
Kamu sekadar ingin ruang, guna
merayakan hari lahir sendirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar