Mungkin
kau kecewa karna kini kenangan dan
keinginan
ibu telah berhenti bertambah,
sementara
masih ada amin yang belum aman.
Tubuh
ibu telah meninggalkan baju bumi, pergi
terlelap
ke dalam peti―di sebelahnya, kamu anak manis
yang
tersenyum sambil bertangis tangis mengatakan
“hati
hati di jalan, bu. Perjalananmu ini
adalah
rindu yang abadi.”
Kita
laki-laki kerap kali bertanya untuk apa
masih
menangis. Mungkin untuk melegakan rasa,
lebih
mungkin lagi untuk merasakan lega.
Nanti
ketika tiap pedih dan pulih tiba-tiba tiba
atau
terlelap pada segenap pernah yang telah tiada,
semoga
kauingat untuk setia menggendong doa orang tua
tanpa
bertanya akan kemana peluk empuk itu
bersembunyi,
sebab ibu sedang mekar dalam makam.
Ibu
sedang sungguh segar di surga
yang
kita juga akan segera