Pengunjung

Rabu, 03 Oktober 2018

01/10/18

Pukul lima pagi―halaman langit masih kosong
seperti kepala orang-orang kota, kamu limpahkan
aku satu senyuman sambil bergegas kerja.

Di perjalanan angin mungkin akan mengeringkan
rambutmu, basah pakaian, serta harapan
tentang tumpahnya kita dalam pelukan.

Pukul enam petangjalanan menelan senja 
sedang bulan belum bicara, senyummu 
masih berdenyut deras di kepala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar