Pengunjung

Sabtu, 29 Juli 2017

Satu Kabar Kelulusan

Sambil merencanakan satu perpisahan,
sekali lagi kautamparkan kabar kelulusan
guna mengundang ucapan dan kecupan
yang tidak sanggup kuselamatkan padamu.

kesedihan, atau kemarahan, atau entahlah
segalanya menjadi pengecut yang enyah
dari lidahku.

Jika setelah kelulusan kamu berpindah
dari kota ―atau kita, mungkin karna
kedamaian sudah dihapus pemerintah
pula tidak ada kendaraan lain menuju mimpi

akan kau temukan seorang kumuh suatu pagi
duduk dengan kepala memusing tanpa kopi
sambil mengata ngatai kesepian, dia bukan aku.

Karna seperti setiap perasaanku padamu
cinta terlahir sebagai satu bocah
tanpa lidah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar